Tuesday, 30 April 2013

Desain Sistem Kontrol Mesin Pembuat Susu Bubuk



Desain ini menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) merek Omron..  Desain ini terdiri dari lima proses yaitu persiapan, pencampuran, homogenizer, pompa tekanan tinggi dan pengeringan. PLC yang digunakan pada desain ini dilengkapi dengan sensor, sehingga proses semua bekerja secara otomatis.

Dewasa   ini  perkembangan   di  industri besar sangat pesat ini ditandai dengan peralatan kontrol yang digunakan, salah satu peralatan kontrol itu adalah PLC (Programmable Logic Control). PLC dipilih karena operasi kerja yang handal, efisiensi tinggi dan teknik pemrograman yang   sederhana,   sehingga   memudahkan   para teknisi dalam bekerja baik untuk perancangan kontrol suatu planat  maupun untuk pengawasan dan pelacakan gangguan/kerusakan.

Dalam desain sistem kontrol mesin proses membuat susu bubuk ini menggunakan sistem otomasi yang meliputi :
a.   Sensor
b.   Controller 
c.   Aktuator

Keuntungan dari PLC
1.   Fleksibel
2.   Memiliki kontak yang banyak
3.   Biaya yang lebih rendah
4.   Aman
5.   Dapat diamati secara visual
6.   Waktu operasi yang cepat
7.   Relatif mudah dari segi pemrograman
8.   Tingkat   kehandalan   yang   tinggi   dan murah pemeliharaan
9.   Mudah dari segi pemesanan komponen
10. Dokumentasi yang mudah dilakukan
11. Keamanan dari segi pemrograman
12. Adaptif terhadap perubahan produksi

Kelemahan dari PLC
1. Karena  merupakan  teknologi  baru, sehingga  membutuhkan pelatihan.
2. Beberapa aplikasi yang menjalankan satu fungsi    tunggal,    tidak    efisien    dalam penggunaan  PLC.
3. Terbatas    lingkungan    penggunaannya, suhu tinggi dan getaran keras dapat mengganggu peralatan elektronik pada PLC.
4. Butuh   peralatan   pengaman   tambahan seperti relay.
5. PLC  dirasa  tidak  dibutuhkan  bila diterapkan pada sistem industri yang tidak perlu   melakukan  pengubahan pengkabelan.


INPUT/ OUTPUT MODUL

Input modul berfungsi untuk merubah sinyal  yang  datang  dari  sensor/transducer menjadi sinyal yang dapat diproses oleh PLC melalui CCU. Sinyal yang datang merupakan informasi hasil deteksi oleh sensor. Sedangkan output modul berfungsi mengubah sinyal keluaran PLC menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh actuator.

             Input modul memiliki fungsi :
Mendeteksi sinyal dari luar system
Melakukan pengubahan dari control voltage ke logic voltage
Melindungi komponen elektronik yang sensitif dari external voltage
Sceening sinyal akibat adanya interferensi

              Output Modul memiliki fungsi :
            Melakukan pengubahan dari logic voltage ke control voltage
            Melindungi komponen elektronik yang sensitive dari voltage controller
            Memberikan power yang cukup untuk menggerakkan aktuator.

              Gambar berikut ini menggambarkan proses produksi dan pengendalinya :





      Prinsip Kerja 
     
Proses I :
      Persiapan
·         Pastikan semua bahan tersedia
·         Alirkan semua bahan ke mixer dengan membuka kran
·         Periksa volumenya melalui Flow Sensor
·         Tutup lap katup sesuai dengan bahan yang telah ditentukan
·         Jika semua bahan telah dimasukkan (dikondisi seluruh katup telah tertutup) maka lanjutkan keproses II  
     
Proses II :
      Pencampuran
·         Begitu ada bahan yang masuk, nyalakan pemanas, dan jaga pada suhu tertentu.
·         Jika semua bahan telah masuk, hidupkan motor mixer.
·         Sambil diaduk periksa suhu.
·         Dengan membuka valve, alirkan campuran ke Storage Tank jika kekentalan telah tercapai.
·         Hentikan mixer jika semua bahan telah dialirkan ke Storage.
·         Hidupkan pemanas diproses III, dan alirkan campuran ke homogenizer (proses III) dengan membuka valve.
     
Proses III :
      Homogenizer
Hidupkan mesin pengocok begitu susu dialirkan ke proses iniHasil pengocokan langsung dialirkan ke proses IV (pompa tekanan tinggi). 
      Temperatur selalu dijaga selama proses berlangsung.
Matikan mesin jika semua bahan selesai diproses.
      Proses IV :
      Pompa Tekanan Tinggi
·         Bekerja serempak dengan proses III.
·         Hasil proses langsung dikirim ke mesin pengering.
·         Jaga temperature selama proses.
·         Matikan mesin jika semua bahan telah diproses.
      Proses V :
      Pengeringan
·         Nyalakan mesin steam begitu proses III mulai hidup.
·         Buka katup steam jika ada susu yang masuk proses ini.
·         Hasil proses ini adalah susu bubuk kering yang siap diproses lanjutan.
·         Hentikan proses V jika tidak ada lagi susu yang diproses.



0 comments:

Post a Comment

"Gigih Trisetyadi Auliahaq". Powered by Blogger.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys